Translate

Minggu, 31 Juli 2011

Jenis-jenis Satuan Karya ( SAKA)

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus SAKA yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka. Satuan Karya juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti (Perti) Satuan Karya.
Satuan Karya Pramuka saat ini ada 8, yang membidangi bidang tertentu. Ketujuh satuan karya tersebut ialah :
SAKA WIRA KARTIKA 

Selain kedelapan saka tersebut, terdapat pula saka-saka yang bersifat lokal, diantaranya
  • Saka Telematika, kerja sama Kwarda Jawa Barat dengan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
  • Saka PanduWisata, ada di jawa Tengah, fokus di kepariwisataan
  • Saka Bina Sosial, ada di Jawa Tengan
  • Saka Pustaka, ada di Purworejo, Jawa Tengah
Lantas, sejauh manakah realisasi itu semua? apakah eksistensi saka-saka itu sekedar "nama" tanpa tindakan? Pertama kita pahami hakikat membangun peradaban di Indonesia itu sendiri bahwa ada banyak aspek di dalamnya, seperti teknologi, sosial, pertanian, kelautan, ketahanan, pendidikan dll. Di sinilah metode Pramuka melalui Saka diterapkan dengan menjadikan Saka sebagai solusi atas kebutuhan dalam membangun peradaban Indonesia di bidang masing-masing. Dengan kata lain, pembentukan Saka sesuai dengan bidang peradaban yang perlu untuk dibangun di Indonesia ini.
Dalam kaitannya membangun peradaban Indonesia yang terdiri dari berbagai aspek/bidang, maka diperlukan pula peran pramuka sesuai dengan kecakapan/keahliannya masing-masing. Di sinilah konsep saka diterapkan dimana tiap saka yang ada tidak hanya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, tapi juga sebagai wahana untuk mengeksplotasi diri dan sakanya utnuk andil dalam membangun peradaban Indonesia.
Saka bhayangkara yang turut andil dalam penegakan tertib berlalu lintas tentunya memiliki ide-ide dalam mengembangkan tata tertib berlalu lintas yang aman dan efektif untuk diterapkan di Indonesia. Ataupun Saka Bakti Husada yang tidak hanya berperan sebagai unit bantuan penanganan korban bencana, tapi juga mampu mengadakan riset mengenai kesehatan yang tepat guna di Indonesia. Begitupun saka-saka lainnya. Maka perlu dipahami bahwa saka bisa menjadi ujung tombak dalam menerapkan kebermanfaatan Gerakan Pramuka Indonesia. Salah satu titik utamanya adalah kondisi di saka yang jangan sampai stagnan dan membosankan. Kreativitas anggota saka perlu dipacu agar dapat berkarya, sesuai namanya satuan "karya".

Satu Pramuka untuk Satu Indonesia merupakan kalimat yang sering didengungkan belakangan. Kita cermati bahwa Pramuka adalah suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai keanekaragaman pemikiran, adat, latar belakang, namun itu bukan jadi alasan untuk memecah diri. Konsep saka dengan bidang masing-masing pun bukan berarti ada banyak Pramuka di Indonesia, sebaliknya saka-saka yang ada merupakan wujud kefleksibelan Pramuka dalam mengakomodasi kekuatan yang dimilikinya dengan tetap berpegang pada Prmauka itu sendiri sebagai dedikasi aktif untuk membangun peradaban sebuah negara, yaitu Indonesia, untuk menggapai kejayaannya.


0 komentar:

Posting Komentar